
Kilas Nusa, Jakarta – Setelah perjuangan panjang melawan pandemi Covid-19, dunia kini harus menghadapi ancaman baru dalam bentuk virus nipah yang muncul di wilayah Kerala, India. Kejadian ini telah menyebabkan dua kematian dan memicu tindakan pencegahan yang cepat.
Dalam wawancara dengan Program Profit CNBC Indonesia, Duta Besar Indonesia untuk India, Ina Hagniningtyas Krisnamurthi, mengungkapkan bahwa otoritas berwenang telah menjalankan tindakan lockdown di wilayah yang terkena dampak. Pemerintah Kerala juga telah melakukan upaya serius dalam penerapan penggunaan masker sebagai salah satu cara untuk meminimalkan risiko penularan.
“Ini adalah wilayah Kozhikode dengan sekitar seribuan penduduk, dan yang terdampak atau dicurigai terdampak mencapai sekitar 200 orang, meskipun belum ada konfirmasi bahwa mereka positif terjangkit,” papar Ina.
Lebih lanjut, Ina menjelaskan bahwa pemerintah India juga telah memperketat penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk cuci tangan di wilayah tersebut. Beliau menyarankan pentingnya mencuci sayur dan merebusnya sebagai langkah pencegahan tambahan untuk memutus mata rantai penularan.
Untuk Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah Kozhikode, Ina memberikan kabar baik bahwa tidak ada laporan adanya WNI yang terinfeksi. KBRI Delhi juga akan terus memantau situasi melalui hotline dan WhatsApp Group.
Nipah merupakan virus zoonosis yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Namun, virus ini juga bisa menyebar melalui makanan yang terkontaminasi atau melalui kontak langsung antar manusia.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), infeksi virus nipah dapat menyebabkan berbagai gejala, mulai dari sakit kepala dan kantuk hingga peradangan otak dan sindrom pernafasan akut yang fatal. Sayangnya, saat ini belum ada vaksin untuk nipah, dan pengobatannya terbatas pada perawatan suportif.
Situasi ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan dan tindakan pencegahan yang ketat untuk menghadapi ancaman kesehatan masyarakat yang terus berkembang. (*)