
Kilas Nusa, Magetan – Novita Hardini, istri dari Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, mengungkapkan perlakuan kurang menyenangkan yang dialaminya saat menghadiri kegiatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Magetan. Novita menyatakan bahwa dirinya diusir saat akan menjadi pembicara dalam acara tersebut.
Kisah ini viral di media sosial setelah Novita membagikan curhatannya di akun Instagram pribadinya. Video durasi 3 menit 17 detik tersebut mendapat perhatian luas, menyebar di platform seperti TikTok dan WhatsApp.
Dalam video tersebut, Novita tampak berada di dalam mobil, mengenakan baju hitam dan kerudung motif hitam putih, sambil menceritakan kejadian yang menimpanya.
Unggahan tersebut dari akun Instagram pribadi @novitamochamad telah ditonton lebih dari 75 ribu kali dan menerima 124 komentar. Saat dikonfirmasi, Novita membenarkan peristiwa yang terjadi di SMAN 1 Magetan pada Selasa siang (21/11) sekitar pukul 10.00 WIB.
Novita menjelaskan bahwa dia diundang oleh Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur untuk memberikan materi terkait program penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) dari Kementerian Koperasi dan UKM.
Namun, saat akan menjadi pembicara, Novita mengalami insiden di mana dia diusir oleh seorang anggota DPRD Jatim yang hadir dalam acara tersebut. Meskipun enggan menyebutkan nama, Novita menyebut bahwa anggota Komisi E DPRD Jatim tersebut mengusirnya karena salah paham.
Novita juga mengungkapkan bahwa dirinya sebagai Ketua Garda Transfumi sejak 2018 merasa tertekan oleh anggota Komisi E DPRD Provinsi Jatim, yang kemudian menekan Dinas Koperasi dan UKM untuk mengusirnya dari acara tersebut.
Selain itu, Novita juga menyampaikan kekagetannya atas perlakuan panitia yang memberinya mikrofon secara langsung tanpa memberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri. Novita menegaskan bahwa kehadirannya dalam acara tersebut semata untuk memberikan layanan sebagai Ketua Garda Transfumi pendamping UMKM dalam penerbitan NIB, bukan untuk kepentingan politik.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, memberikan tanggapannya terkait kejadian ini. Dia menyatakan bahwa istrinya diundang sebagai narasumber namun diharuskan pulang oleh oknum anggota DPRD Provinsi Jatim.
Meskipun Bupati Arifin tidak berada di lokasi saat kejadian terjadi, ia meminta untuk mengutip penjelasan lengkap dari istrinya, Novita Hardini, karena menurutnya, informasi yang paling akurat datang dari yang bersangkutan. (*)