Kakanwil Kemenag NTB Siap Mundur Jika Bupati Lombok Tengah Gagal Berangkat Haji di Kloter 6

Kilas Nusa, Mataram – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Zamroni Aziz, S.Hi., MH., dengan tegas menyatakan siap mundur dari jabatannya jika Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri, tidak diberangkatkan ke tanah suci Makkah bersama kelompok terbang (kloter) 6 pada Jumat, 8 Mei 2025.
Keberangkatan kloter ini merupakan gabungan antara Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Tengah. “Saya jamin beliau berangkat bersama istri pada kloter 6 ini. Kalau tidak, saya siap berhenti jadi Kakanwil,” tegas Zamroni saat ditemui di Asrama Haji NTB.
Pernyataan tersebut muncul setelah beredar informasi bahwa keberangkatan Lalu Pathul Bahri dan istrinya akan ditunda lagi ke kloter 8, yang merupakan gabungan jemaah calon haji (JCH) dari Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Bima.
Zamroni memastikan informasi tersebut adalah hasil dari miskomunikasi petugas haji. “Ini murni miskomunikasi, karena petugas ini bekerja dari pagi hingga subuh. Visa keberangkatan Pak Pathul Bahri dan istrinya sudah keluar. Jadi, tidak ada alasan untuk menunda lagi,” jelasnya.
Permasalahan ini bermula ketika keberangkatan Lalu Pathul Bahri awalnya dijadwalkan pada kloter 2, yang seluruhnya berisi jemaah dari Lombok Tengah. Namun, ia kembali ditunda ke kloter 6 campuran Lombok Timur dan Lombok Tengah. Ketika informasi penundaan ke kloter 8 kembali beredar, Lalu Pathul Bahri mendatangi Asrama Haji dan mempertanyakan kejelasan keberangkatannya.
Dalam sebuah video yang beredar luas, Pathul Bahri tampak menyampaikan kekecewaannya. Ia menegaskan bahwa manifest keberangkatannya bersama sang istri sudah keluar sejak beberapa hari lalu. “Manifest saya sudah keluar 195, 194 sejak sekian hari yang lalu. Hari ini tiba-tiba kok berubah, saya tidak jadi berangkat, jadi kloter 8, ada apa ini?” ungkapnya dengan nada kecewa.
Zamroni menyadari bahwa situasi ini telah menimbulkan keresahan bagi Bupati Lombok Tengah dan pihak keluarga. Ia pun menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. “Kami sangat menyesal atas kejadian ini. Kami akan memastikan beliau berangkat sesuai jadwal kloter 6 pada Jumat mendatang,” ujarnya.