Partai Buruh NTB Serukan Dialog Damai Terkait Isu Provinsi Sumbawa dan Blokade Pelabuhan

Kilas Nusa, Mataram – Suhu politik di Nusa Tenggara Barat (NTB) kian memanas seiring mencuatnya isu pembentukan Provinsi Sumbawa serta rencana aksi blokade Pelabuhan Poto Tano. Menyikapi situasi ini, Ketua EXCO Partai Buruh NTB, Lalu Wira Sakti, SH menyatakan sikap tegas dalam siaran persnya pada Rabu (14/5/25).
Dalam pernyataan resminya, Partai Buruh NTB menyatakan dukungan terhadap aspirasi masyarakat Sumbawa untuk membentuk provinsi baru sebagai langkah mempercepat pemerataan pembangunan dan kemandirian wilayah. “Ini adalah hak demokratis masyarakat yang harus dihormati sebagai bagian dari upaya mewujudkan pelayanan publik yang lebih efektif dan optimal,” ujar pria kelahiran Mataram.
Namun, Lalu Wira Sakti menegaskan bahwa Partai Buruh NTB menolak segala bentuk aksi yang berpotensi merugikan kepentingan publik secara luas, termasuk rencana pemblokadean Pelabuhan Poto Tano. “Pelabuhan bukan hanya milik satu wilayah, tetapi merupakan nadi ekonomi dan akses vital bagi seluruh masyarakat NTB,” tegasnya.
Lebih lanjut, Partai Buruh NTB mengajak seluruh pihak untuk mengedepankan dialog konstruktif dan musyawarah terbuka dalam menyampaikan aspirasi. Menurutnya, perjuangan politik harus dilakukan secara santun dan bermartabat tanpa mencederai hak rakyat lainnya.
Selain itu, Lalu Wira Sakti juga mendesak Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Pusat untuk tidak mengabaikan aspirasi pembentukan Provinsi Sumbawa dan segera membuka ruang dialog formal. “Jangan sampai gejolak ini berkembang menjadi potensi konflik horizontal maupun vertikal. Pemerintah harus segera turun tangan sebelum situasi semakin memanas,” kata Lalu Wira Sakti.
Sebagai partai yang berkomitmen pada prinsip keadilan dan demokrasi konstitusional, Partai Buruh NTB menegaskan akan terus mengawal proses ini secara damai dan berkeadaban. “Kami berharap seluruh elemen masyarakat NTB, baik di Pulau Lombok maupun Sumbawa, untuk tetap menjaga persaudaraan, stabilitas sosial, dan tidak terprovokasi oleh tindakan-tindakan yang justru dapat memperlambat perjuangan itu sendiri,” pungkasnya.
Salam Solidarity Forever!