
Kilas Nusa, Lombok Tengah – Suasana haru dan bangga menyelimuti momentum bersejarah bagi Dr. Ary Wahyudi, SH., MH., dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR), yang pada Selasa (17/6/25) resmi diambil sumpahnya sebagai advokat oleh Ketua Pengadilan Tinggi Nusa Tenggara Barat.
Dalam wawancara eksklusif, Dr. Ary mengungkapkan perasaan yang campur aduk usai pengambilan sumpah. “Rasanya antara bangga, penuh tanggung jawab, dan ada harapan besar untuk bisa berkontribusi dalam penegakan hukum dan keadilan di negeri ini. Prosesnya panjang, dan ketika sampai pada titik ini, ada kelegaan tersendiri. Tapi juga sekaligus sadar, amanah sebagai advokat ini sangat berat,” tuturnya dengan penuh makna.
Sebagai seorang akademisi yang telah lama berkecimpung di dunia pendidikan hukum, kini Dr. Ary menyandang dua peran sekaligus dosen dan advokat. Ketika ditanya bagaimana ia memandang sinergi antara kedua dunia tersebut, ia menjelaskan bahwa meski memiliki fokus yang berbeda, keduanya saling melengkapi dan menguatkan.

“Akademisi fokus pada pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Sementara advokat lebih ke praktik hukum memberi bantuan dan pendampingan kepada klien. Namun justru dari sinilah lahir sinergi yang luar biasa. Dunia kampus bisa lebih membumi karena terhubung langsung dengan realitas hukum yang dihadapi masyarakat,” jelasnya.
Ke depan, Dr. Ary pun memiliki visi strategis untuk menjembatani dunia akademik dengan praktik hukum. Ia menilai penting bagi Fakultas Hukum UNIZAR untuk menyusun kurikulum yang adaptif terhadap kebutuhan praktik advokasi.
“Kita bisa membuat langkah-langkah konkret, seperti menjalin kerja sama dengan organisasi advokat, memperkuat kurikulum dengan materi praktik yang siap pakai, hingga mengadakan pelatihan, bimbingan teknis, dan lomba-lomba yang berkaitan dengan peradilan. Bahkan kampus bisa membuka layanan konsultasi hukum secara online maupun offline, sebagai bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat,” ujar Dr. Ary.
Penyumpahan ini bukan hanya tonggak pribadi bagi Dr. Ary Wahyudi, melainkan juga kebanggaan bagi civitas akademika UNIZAR. Ia menjadi simbol nyata bahwa dunia pendidikan tinggi bisa dan harus terlibat aktif dalam membentuk sistem hukum yang adil, berpihak pada kebenaran, dan dekat dengan masyarakat.