Kematian Brigadir Esco Masih Misteri, Publik Desak Polisi Segera Ungkap Tersangka

Kilas Nusa, Lombok Barat – Misteri kematian Brigadir Esco, anggota Intelkam Polres Lombok Barat, hingga kini masih belum menemukan titik terang. Hal ini memicu kekecewaan publik, termasuk dari Ketua Divisi Kebijakan Publik Hukum dan Kriminal Kawal NTB, Fahrurozi, yang menilai penyelidikan kasus ini berjalan lamban.
“Semestinya penyidik sudah menetapkan siapa tersangka, karena dari progres yang kita saksikan titik terangnya sudah ada,” ujar Fahrurozi, yang akrab disapa Ojhie, Senin (2/9/25).
Ojhie menilai, transparansi penyidik dalam menyampaikan perkembangan kasus kepada masyarakat sangat penting. Menurutnya, publik berhak mendapatkan informasi jelas agar tidak timbul spekulasi liar terkait kematian polisi muda asal Bonjeruk, Jonggat, Lombok Tengah itu.
Sejumlah kejanggalan dalam kasus ini semakin memperkuat dugaan bahwa Brigadir Esco bukan meninggal karena bunuh diri. Hasil otopsi bahkan menunjukkan adanya bekas kekerasan benda tumpul di beberapa bagian tubuh korban.
“Kami meyakini korban ini bukan bunuh diri karena terlalu banyak kejanggalan dan keanehan saat ditemukan,” tegas Ojhie.
Ia juga menyoroti ketidakadilan dalam penanganan kasus. Menurutnya, jika korban adalah warga sipil, proses pengungkapan biasanya cepat. Namun, ketika melibatkan sesama aparat, penyelesaiannya cenderung berlarut-larut.
“Kasus di Gili Trawangan misalnya, sampai sekarang motifnya belum jelas. Padahal itu melibatkan persoalan narkoba dan prostitusi, tapi justru berhenti di kasus kematian saja,” tambahnya.
Kawal NTB mendesak agar Polda NTB segera mengambil alih kasus ini bila Polres Lombok Barat dianggap tidak mampu memberikan kepastian hukum.
Ojhie pun menduga lambannya pengungkapan kasus kematian Brigadir Esco bukan tanpa alasan.
“Kami menduga ini disengaja karena ada kaitan internal. Seakan ada sesuatu yang ditutupi,” pungkasnya.