Tiga Mahasiswa FK UNIZAR Siap Mengikuti Program MBKM ke Malaysia: Langkah Pasti Menuju Internasionalisasi Kampus
Kilas Nusa, Mataram — Tiga mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar (FK UNIZAR) kembali menorehkan prestasi membanggakan. Mereka berhasil lolos seleksi sebagai peserta program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ke Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). Ketiga mahasiswa tersebut adalah I Made Putra Biantara, I Gusti Ayu Kadek Arisarasmitha, dan Nurul Amiliana Putri.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata semangat internasionalisasi pendidikan yang terus digalakkan oleh Universitas Islam Al-Azhar. Melalui program MBKM ini, mahasiswa UNIZAR berkesempatan untuk menimba ilmu, berkolaborasi, dan mengembangkan wawasan di lingkungan akademik global.
Salah satu peserta, I Made Putra Biantara, mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas kesempatan berharga tersebut.
“Saya merasa sangat bersyukur dan bangga bisa terpilih. Ini menjadi motivasi besar bagi saya untuk terus mengembangkan diri. Program ini bukan hanya kesempatan belajar di luar negeri, tetapi juga jalan untuk membuka peluang publikasi internasional dan berkontribusi membawa nama UNIZAR ke level global,” ujarnya penuh semangat.
Menurut Made, proses seleksi yang ia dan dua rekannya lalui tidaklah mudah. Mereka harus melewati berbagai tahapan, mulai dari seleksi akademik berdasarkan nilai tiga semester terakhir, penerjemahan dokumen, hingga melengkapi berkas administratif seperti sertifikat TOEFL dan dokumen pendukung lainnya.
“Karena kami berada di Lombok, sempat kesulitan menyesuaikan jadwal untuk tes TOEFL. Akhirnya kami memilih jalur online agar proses pemberkasan tetap berjalan lancar,” jelasnya.
Fakultas Kedokteran UNIZAR, kata Made, memberikan dukungan penuh dalam setiap tahapan keberangkatan. Meskipun jadwal keberangkatan pada 3 Oktober 2025 sempat bertepatan dengan kegiatan perkuliahan dua blok, pihak fakultas memberikan solusi agar ketiganya tetap bisa berangkat tanpa mengganggu proses akademik.
“Fakultas benar-benar membantu kami. Mereka memperjuangkan agar nama kami tetap masuk daftar peserta MBKM, bahkan membantu dalam pengurusan paspor, tiket pesawat, hingga akomodasi selama di Malaysia,” tambahnya.
Selama menjalani program di Malaysia, Made menargetkan untuk memperluas jejaring internasional dan menjalin kolaborasi penelitian dengan mahasiswa dari berbagai negara, termasuk Kanada. Ia berharap pengalaman ini dapat menjadi langkah awal untuk membuka peluang publikasi ilmiah bersama di masa mendatang.
“Saya ingin pengalaman ini menjadi jembatan bagi mahasiswa UNIZAR lain agar lebih percaya diri berkiprah di dunia internasional. Setelah kembali ke Indonesia, saya berencana berbagi pengalaman dan membantu adik tingkat yang ingin mengikuti program serupa,” tuturnya.
Selain meningkatkan kemampuan akademik, Made juga berharap keikutsertaannya dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa UNIZAR untuk terus berani mencoba hal baru dan membawa nama kampus ke forum global.
“Kami ingin membuktikan bahwa mahasiswa UNIZAR mampu bersaing di level internasional, baik melalui penelitian, publikasi, maupun kolaborasi dengan kampus luar negeri. Semua ini untuk membawa nama baik UNIZAR di kancah dunia,” ujarnya optimistis.
Program MBKM ke Universiti Kebangsaan Malaysia ini diharapkan menjadi langkah awal yang memperkuat posisi Universitas Islam Al-Azhar sebagai kampus yang aktif mendorong internasionalisasi pendidikan, serta memberikan pengalaman global bagi mahasiswa untuk menjadi generasi unggul dan berdaya saing tinggi.
