Mahasiswa Kedokteran UNIZAR Raih Juara 1 di Ajang Internasional The 4th International Conference on Global Health and Innovation 2025
Kilas Nusa, Mataram, 22 Oktober 2025 — Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar (FK UNIZAR). Dalam ajang internasional bergengsi The 4th International Conference on Global Health and Innovation 2025, tim mahasiswa UNIZAR berhasil meraih Juara 1 berkat karya ilmiah mereka yang mengangkat tema Encapsulated Papillary Carcinoma (EPC), salah satu bentuk langka kanker payudara.
Kisah inspiratif ini datang dari I Made Putra Biantara, mahasiswa FK UNIZAR, bersama dua rekannya I Wayan Agus Yoga Prawira dan I Gede Hendra Wijaya Putra. Ketiganya berhasil mengharumkan nama UNIZAR di kancah global melalui karya ilmiah yang menonjolkan ketelitian penelitian, keberanian berinovasi, serta kemampuan komunikasi ilmiah berbahasa Inggris yang mumpuni.
“Kami sangat bersyukur dan bangga. Tidak menyangka karya kami bisa mendapatkan apresiasi sebesar ini di ajang internasional. Semua proses panjang — begadang, membaca literatur, hingga latihan presentasi — benar-benar terbayar,” ujar Putra Biantara dengan penuh rasa haru.
“Lebih dari sekadar penghargaan, kami senang bisa membawa nama baik UNIZAR dan membuktikan bahwa mahasiswa dari daerah pun mampu bersaing di tingkat dunia,” lanjutnya.
Penelitian tim UNIZAR berfokus pada EPC (Encapsulated Papillary Carcinoma), jenis kanker payudara yang kerap disalahartikan sebagai tumor jinak karena kemiripan tampilan klinis dan radiologisnya. Dalam laporannya, mereka menekankan pentingnya pemeriksaan histopatologi dan imunohistokimia untuk memastikan diagnosis secara akurat, serta memperkenalkan pendekatan terapi hormonal bagi pasien pascamenopause — topik yang masih jarang dibahas dalam laporan kasus serupa.
Keunikan dan aspek kebaruan inilah yang akhirnya menarik perhatian para juri internasional.
“Kasus EPC sangat langka, jadi kami harus teliti mencari referensi dari berbagai jurnal luar negeri. Tantangan lain adalah menyiapkan presentasi ilmiah dalam bahasa Inggris. Kami berlatih berulang kali agar penyampaian bisa jelas dan percaya diri,” ungkapnya.
Menurut Putra Biantara, dukungan penuh dari dosen pembimbing serta kekompakan tim menjadi kunci utama keberhasilan mereka. Ia juga menegaskan bahwa ajang ini memberikan banyak pelajaran, tidak hanya secara ilmiah, tetapi juga dalam pengembangan kepribadian dan kepemimpinan.
“Kami belajar bahwa penelitian bukan hanya tentang menemukan hal baru, tapi juga tentang bagaimana menyampaikannya dengan menarik dan bermakna,” jelasnya.
“Secara pribadi, kami belajar keluar dari zona nyaman, beradaptasi dengan lingkungan akademik internasional, dan percaya diri berinteraksi dengan peneliti dari berbagai negara.”
Bagi Putra Biantara, pengalaman berharga ini membuka pandangan bahwa ilmu pengetahuan bersifat global dan inklusif — setiap mahasiswa, dari mana pun asal universitasnya, memiliki peluang yang sama untuk berkontribusi.
Menutup kisahnya, ia menyampaikan pesan penuh motivasi untuk rekan-rekan mahasiswa UNIZAR:
“Jangan pernah merasa tidak mampu hanya karena kita berasal dari daerah atau kampus kecil. Semua punya kesempatan yang sama asal mau berusaha dan konsisten. Mulailah dari hal kecil — ikut penelitian dosen, menulis laporan kasus, atau rajin membaca literatur ilmiah. Setiap langkah kecil itu akan membawa kita lebih dekat pada peluang besar.”
Prestasi gemilang yang diraih tim Fakultas Kedokteran UNIZAR ini menjadi bukti nyata bahwa semangat, kerja keras, dan kolaborasi mampu mengantarkan mahasiswa daerah menembus panggung akademik dunia.
