
Kilas Nusa, Lombok Tengah – PT. Bank Perkreditan Rakyat Abdi Warga Mulia menunjukkan komitmennya dalam memperkuat fondasi ekonomi lokal dengan menjadi sponsor utama Seminar Nasional “Membangun Daya Saing dan Kemandirian Daerah Melalui Pariwisata Berkelanjutan” yang diselenggarakan BRIN, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, dan Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR) pada Rabu (12/11/25) di JM Hotel Kuta. Partisipasi ini bukan sekadar bentuk dukungan acara, melainkan cerminan dari visi BPR untuk menjadi lembaga keuangan yang amanah, terpercaya, dan benar-benar hadir mendampingi pertumbuhan masyarakat.
Sebagai lembaga yang dekat dengan denyut ekonomi daerah, BPR Abdi Warga Mulia melihat bahwa pariwisata berkelanjutan hanya dapat berjalan bila pelaku lokal, mulai dari UMKM, ekonomi kreatif, hingga desa wisata, memiliki fondasi finansial yang kuat. Inilah alasan mengapa keterlibatan BPR dalam forum strategis ini sangat relevan. Sektor pariwisata Lombok Tengah menyimpan potensi gastronomi, budaya, dan kekayaan alam yang luar biasa, namun manfaat ekonominya belum sepenuhnya berputar di tengah masyarakat. Ruang inilah yang ingin diisi oleh BPR melalui layanan keuangan yang sehat, cepat, dan bersahabat, sesuai dengan misi lembaga yang telah dipegang sejak awal berdiri.
Direktur Utama BPR Abdi Warga Mulia, Drs. H. Yoga Safari, MM, menegaskan bahwa kemandirian ekonomi daerah tidak mungkin dicapai tanpa keterlibatan kuat lembaga keuangan lokal. Menurutnya, pengembangan pariwisata yang berkelanjutan membutuhkan dukungan pembiayaan yang mudah dijangkau, penghimpunan dana masyarakat yang aman dan menguntungkan, serta pendampingan usaha agar pelaku lokal mampu bersaing di tengah dinamika industri pariwisata yang terus berubah. Ia juga menekankan bahwa keberlanjutan bukan hanya tentang menjaga alam, tetapi juga tentang memastikan masyarakat memiliki akses terhadap modal, literasi keuangan, dan ekosistem ekonomi yang kompetitif.

Seminar yang menghadirkan narasumber dari Kemenparekraf, BRIN, UNIZAR, dan praktisi lapangan ini membuka ruang diskusi penting tentang bagaimana kebijakan nasional dan lokal dapat diselaraskan agar pariwisata Lombok Tengah benar-benar menjadi sumber kesejahteraan masyarakat. BPR memandang data dan riset yang dipaparkan dalam forum ini sebagai dasar yang diperlukan untuk merancang intervensi keuangan yang lebih tepat sasaran, terutama bagi UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah.
Keikutsertaan BPR Abdi Warga Mulia dalam seminar ini mempertegas peran lembaga keuangan daerah sebagai penggerak ekonomi yang bekerja di akar rumput. BPR tidak hanya ingin melihat pariwisata tumbuh, tetapi ingin memastikan pertumbuhan itu mengakar, memberikan manfaat nyata, dan menciptakan perputaran ekonomi yang sehat di dalam wilayah Lombok Tengah. Dengan layanan perbankan yang terpercaya, aman, dan mudah dijangkau, BPR berkomitmen mendukung masyarakat agar bisa naik kelas, memperluas usaha, dan terlibat lebih aktif dalam industri pariwisata yang terus berkembang.
Melalui kolaborasi yang terjalin antara pemerintah, akademisi, peneliti, pelaku industri, dan lembaga keuangan, BPR Abdi Warga Mulia berharap hasil seminar nasional ini dapat diterjemahkan menjadi kebijakan konkret yang mendukung pariwisata berkelanjutan dan memperkuat ekonomi lokal. BPR juga menegaskan kesiapan untuk terus menjadi mitra strategis dalam membangun pariwisata Lombok Tengah yang inklusif, berdaya saing, dan memberi kesejahteraan bagi masyarakat.
Dengan fondasi kuat sebagai BPR yang amanah dan berorientasi pada pelayanan masyarakat, lembaga ini memastikan bahwa dukungan terhadap pariwisata bukan sekadar kegiatan satu hari, tetapi bagian dari perjalanan panjang mewujudkan Lombok Tengah sebagai daerah yang mandiri secara ekonomi dan berkelanjutan dari waktu ke waktu. (*)
