UNIZAR Mantapkan Kolaborasi Hukum–Kedokteran Lewat Simulasi Sidang Hukum Kesehatan
Kilas Nusa, Mataram – Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR) kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan inovasi pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan dunia profesional melalui penyelenggaraan Simulasi Sidang Blok Efektif Hukum Kesehatan di Ruang Peradilan Semu UNIZAR. Kegiatan ini mempertemukan dua disiplin ilmu—hukum dan kedokteran—dalam satu ruang praktik akademik, dengan tujuan membentuk sumber daya manusia (SDM) yang unggul, profesional, dan mampu berkolaborasi lintas bidang.
Dalam kegiatan tersebut, Dr. Ainuddin, SH., MH., Dekan Fakultas Hukum UNIZAR sekaligus dosen dan praktisi hukum, memberikan penjelasan mengenai urgensi kegiatan simulasi sidang ini bagi mahasiswa. Menurutnya, kolaborasi antara Fakultas Hukum dan Fakultas Kedokteran merupakan terobosan penting yang telah lama dikembangkan di UNIZAR.
“Tujuan utama kami adalah mencetak SDM yang bermanfaat bagi masyarakat sesuai disiplin ilmunya. Kolaborasi antara Fakultas Hukum dan Kedokteran mempersiapkan mahasiswa untuk siap menghadapi persoalan hukum di lapangan. Pengetahuan medis yang dimiliki mahasiswa kedokteran akan sangat membantu dalam mengungkap peristiwa yang berkaitan dengan pencarian keadilan,” ujar Dr. Ainuddin.
Sebagai pendamping mahasiswa, ia juga menegaskan pentingnya pemahaman hukum kesehatan bagi para calon dokter. Selain memahami pengetahuan medis dan prosedur standar (SOP), empati menjadi komponen penting yang harus dimiliki seorang tenaga kesehatan.
“Dokter harus memahami ketentuan hukum kesehatan sekaligus memiliki empati kepada pasien. Empati dapat memberikan perubahan besar dalam proses penyembuhan,” jelasnya.
Dalam simulasi ini, mahasiswa Fakultas Kedokteran UNIZAR berperan aktif sebagai saksi ahli, seperti Ahli Forensik dan Ahli THT. Dr. Ainuddin mengapresiasi kesiapan dan kemampuan mereka dalam memberikan keterangan layaknya persidangan sesungguhnya.
“Mereka tampil sangat baik, baik secara teori maupun praktik. Istilah-istilah kedokteran yang mereka sampaikan juga menjadi ilmu baru bagi kami di Fakultas Hukum. Meski ini simulasi, suasana sidang terasa sangat nyata,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Dr. Ainuddin menekankan bahwa kerja sama akademik antara kedua fakultas merupakan hal yang wajib dan harus terus dikembangkan.
“Eksistensi Fakultas Hukum dan Kedokteran tidak dapat dipisahkan dalam konteks akademik. Banyak persoalan kehidupan yang membutuhkan penyelesaian secara hukum maupun non-hukum. Karena itu, kolaborasi ini wajib dan harus terus dilanjutkan,” tegasnya.
Terkait harapan ke depan, ia menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya UNIZAR dalam menghasilkan lulusan unggulan yang dapat berkontribusi nyata di masyarakat, baik dalam bidang jasa hukum maupun kesehatan.
Program simulasi sidang ini telah berlangsung kurang lebih lima tahun dan lahir dari inisiatif akademik yang sejalan dengan semangat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kolaborasi ini menjadi bukti langkah progresif UNIZAR dalam menghadirkan pembelajaran yang adaptif, relevan, dan berbasis pengalaman nyata.
Melalui kegiatan ini, UNIZAR menegaskan komitmennya untuk terus mendorong kolaborasi lintas disiplin sebagai bagian dari penjaminan mutu pendidikan yang unggul dan berkelanjutan.
