
Mataram, 23/10/2025 – MAFINDO NTB bersama PGRI kota Mataram resmi melaksanakan Kelas Kecerdasan Artifisial – AI Goes To School. Sebagai bagian dari program unggulan dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) yang bertujuan untuk mendampingi 10.000 guru di 40 kota selama 18 bulan, dalam pelaksanaannya di Mataram-NTB, tercatat 65 orang peserta yang berasal dari kalangan guru . Dimana guru-guru tersebut adalah anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) kota Mataram, dan mewakili sekolah tingkat TK, SD, SMP yang berbeda-beda di kota Mataram. Program ini didukung oleh mitra strategis seperti Google.org , AVPN , dan Asian Development Bank (ADB) , serta bekerja sama dengan pemangku kepentingan lokal untuk memastikan implementasi yang efektif di setiap wilayah.
Melalui pelatihan ini, para guru diajak untuk memahami Teknologi KA, Etika dalam pemanfaatan KA, Manajemen Prompt, Pemanfaatan KA untuk pembelajaran kreatif, Pemanfaatan KA untuk pengelolaan kelas, serta Pemanfaatan KA untuk peningkatan kinerja dan Administrasi. Selain itu, program ini juga menyediakan akses ke platform Learning Management System (LMS) yang memungkinkan guru mengakses materi pelatihan secara fleksibel dan berkelanjutan.
Bertempat di Aula SDN 43 Cakranegara, Mataram, pada Kamis (23/10/2025), kegiatan berlangsung dari pukul 07.30 hingga 12.30 WITA. Koordinator MAFINDO NTB, Nurliya Ni’matul Rohmah, dalam sambutannya menyampaikan rasa kagumnya atas antusiasme para peserta yang hendak belajar bagaimana mengoptimalkan proses belajar mengajar dengan memanfaatkan kecerdasan artifisial. “Mewakili MAFINDO NTB, saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PGRI kota Mataram yang telah meluangkan waktunya untuk belajar di sini, ini menunjukkan bahwa para guru sangat adatif terhadap kemajuan teknologi, yang mana dapat memberikan manfaat pada kegiatan sekolah”, jelas Nurliya.
Sekretaris Dinas Pendidikan kota Mataram, Naufal Aldian, dalam sambutannya sekaligus membuka secara resmi Kelas Kecerdasan Artifisial AI Goes To School Mafindo di Mataram, berterima kasih pada Mafindo yang telah berkolaborasi dengan PGRI kota Mataram dalam meningkatkan kompetensi para guru. “Semoga ini menjadi jalan meningkatnya kualitas para guru di dunia pendidikan juga untuk menanamkan pengetahuan terkait bagaimana memanfaatkan dan memfilter kehadiran kecerdasan buatan”, jelas Naufal. Kegiatan dibagi menjadi dua sesi, yang dibawakan oleh dua orang trainer AIGTS, Romadhan Bordasari Putra dan Sudomo, dengan memaparkan berbagai manfaat kecerdasan artifisial yang dapat membantu para guru dalam membuat kegiatan belajar yang seru dan menarik. Proses belajar kreatif tersebut memuat diantaranya teknik membuat prompt, ide ice breaking, pembuatan modul ajar, serta bagaimana membuat ringkasan materi dari buku digital. Materi disampaikan dalam bentuk paparan, serta praktik langsung, serta dengan mengakses platform Learning Management System (LMS).
Ketua PGRI kota Mataram, Imam Purwanto, menyambut baik ajakan kolaborasi MAFINDO NTB dengan menghadirkan 65 orang anggotanya untuk mengikuti kegiatan Kelas Kecerdasan Artifisial AI Goes To School Mafindo di Mataram ini. Baginya, edukasi literasi digital, khususnya topik kecerdasan artifisial sangatlah penting untuk dipahami. Tujuannya agar para guru bisa lebih adaptif akan apa yang sedang menjadi tren belakangan ini, dan memanfaatkannya guna mendukung proses pembelajaran yang kreatif.
Hal ini pun selaras dengan testimoni salah satu peserta, Raden Septiaji Putra Utama, guru SDN 35 Ampenan, yang merasakan betul manfaat dari kegiatan ini, dari yang sebelumnya sudah tertarik belajar tentang kecerdasan artifisial, kini semakin tahu bahwa ada banyak hal yang dapat membantu pekerjaannya sebagai guru. Usai kelas tersebut, Aji membayangkan kedepannya akan melakukan banyak kegiatan belajar kreatif untuk diterapkan di kelas, dengan bantuan berbagai perangkat kecerdasan artifisial.
“Dengan mengikuti kelas ini, saya jadi sadar bahwa ada banyak sekali manfaat dari kecerdasan artifisial yang baru saya ketahui yang dapat mendukung proses kreatif saya dalam menyiapkan bahan ajar”, ungkap Winda Despita Dewi, peserta dari SDN 47 Ampenan. Janti Susilawaty, peserta dari KB/TK Lentera Bakti mengapresiasi kegiatan ini, dan mematahkan anggapannya sebelumnya yang khawatir bahwa kecerdasan artifisial dapat sepenuhnya menggantikan peran para guru. “Awalnya saya khawatir dengan keberadaan kecerdasan artifisial, namun setelah mengikuti kegiatan tadi saya merasa sangat terbantu dan dimudahkan untuk mengembangkan ide-ide pembelajaran bagi anak didik saya”, jelas Janti.
Tentang AI Goes To School
AI Goes To School adalah program pelatihan yang bertujuan untuk mendampingi 10.000 guru di 40 kota selama 18 bulan. Program ini dirancang untuk membantu guru memahami dan mengintegrasikan KA ke dalam pembelajaran sehari-hari, sehingga mereka dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inovatif dan relevan bagi siswa.
Program ini didukung oleh mitra strategis seperti Google.org , AVPN , dan Asian Development Bank (ADB) , serta melibatkan kolaborasi lintas sektor untuk memastikan keberhasilan implementasi di seluruh wilayah Indonesia.
Tentang Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO)
Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) adalah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk memerangi misinformasi dan hoaks. Berdiri pada tahun 2016, MAFINDO memiliki lebih dari 95.000 anggota online dan 1.000 sukarelawan. Selain program anti-hoaks, MAFINDO juga aktif dalam inisiatif pendidikan dan literasi digital, termasuk program AI Goes To School , untuk menciptakan masyarakat yang lebih cerdas dan tangguh terhadap tantangan era digital.
Pelajari lebih lanjut tentang MAFINDO di:
Website: https://mafindo.or.id/tentang-mafindo/
email : aigoestoschool@mafindo.or.id
