BRIN–UNIZAR–Pemkab Lombok Tengah Bersatu Membangun Pariwisata Berkelanjutan yang Berdaya Saing
Kilas Nusa, Lombok Tengah — Pusat Riset Pemerintahan Dalam Negeri BRIN bersama Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah dan Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR) resmi berkolaborasi menyelenggarakan Seminar Nasional bertema “Membangun Daya Saing dan Kemandirian Daerah Melalui Pariwisata Berkelanjutan” pada Rabu (12/11/25) di JM Hotel Kuta Lombok. Forum strategis ini menghadirkan para pakar, pejabat daerah, akademisi, serta pemangku kepentingan pariwisata untuk membahas bagaimana potensi gastronomi, budaya, dan alam dapat dikelola secara inovatif agar memberikan nilai ekonomi tinggi dan manfaat yang berkeadilan bagi masyarakat lokal.
Seminar ini bertujuan mendiskusikan bagaimana daerah dapat meningkatkan kapasitas lokal untuk menciptakan dan mempertahankan nilai ekonomi tinggi melalui potensi gastronomi, budaya, dan kekayaan alam. Selain itu, forum ini menekankan pentingnya kebijakan dan instrumen fiskal yang inovatif, agar manfaat ekonomi pariwisata benar-benar dapat dirasakan secara luas oleh masyarakat.
Acara ini didukung oleh PT. Bank Perkreditan Rakyat Abdi Warga Mulia dan Telkomsel, serta dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Rektor UNIZAR beserta para wakil rektor, dekan, dan pejabat struktural. Hadir pula pejabat dari luar UNIZAR, seperti Kepala Pusat Riset Pemerintahan Dalam Negeri BRIN, Sekda Lombok Tengah, Kepala BAPPERIDA, hingga Kepala Administrator KEK Mandalika.
Seminar nasional ini menghadirkan empat narasumber kompeten yang membahas pariwisata berkelanjutan dari berbagai perspektif: Dr. I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, A.Par., M.Par Asisten Deputi Manajemen Strategis Kemenparekraf RI Materi: Menyelaraskan Kebijakan Nasional dengan Kebutuhan Daerah untuk Penguatan Daya Saing dan Kemandirian Daerah melalui Pariwisata Berkelanjutan, Suci Emilia Fitri, MPA Peneliti Muda Pusat Riset Pemerintahan Dalam Negeri BRIN Materi: Data sebagai Kompas: Bukti Empiris Nilai Ekonomi dan Proyeksi Daya Saing Gastronomi, Budaya, dan Alam Lombok Tengah.
Dr. Fathurrahman, SE., M.Ak Wakil Rektor III UNIZAR Materi: Merancang Instrumen Fiskal Inovatif untuk Optimalisasi PAD dan Pendanaan Pariwisata Berkelanjutan dan Askar DG Kamis, S.Tr.Par Praktisi Pariwisata Materi: Kisah Lapangan: Sukses dan Tantangan dalam Menciptakan Pariwisata yang Memberdayakan Masyarakat Lombok Tengah.
Sebanyak 75 peserta hadir langsung, terdiri dari pejabat daerah, akademisi, peneliti, pelaku industri pariwisata, komunitas sadar wisata, tokoh masyarakat, media, dan mahasiswa.
Dalam laporan pembukaan, Ketua Pelaksana sekaligus Kepala BAPPERIDA Lombok Tengah H. Lalu Wiranata, M.SIP., M.A menegaskan bahwa seminar ini merupakan langkah strategis berdasarkan analisis mendalam potensi pariwisata daerah. Ia menyoroti empat poin penting: Tren global menunjukkan pariwisata berkelanjutan menjadi kebutuhan utama wisatawan, Posisi strategis Lombok Tengah yang memiliki kekayaan alam dan budaya berpeluang menjadi pusat pertumbuhan baru, Paradoks potensi dan tantangan berupa rendahnya kontribusi pariwisata terhadap PAD akibat kebocoran pendapatan dan belum terintegrasinya rantai nilai ekonomi lokal dan Urgensi kebijakan berbasis bukti, karena tanpa pendekatan tersebut, nilai ekonomi sulit dikelola dan dikonversikan menjadi PAD.
“Melalui seminar ini, kami berharap dapat memperkuat sinergi kebijakan dan merumuskan arah pembangunan berbasis data yang berkelanjutan dan inklusif,” ujarnya.
Rektor UNIZAR Dr. Ir. Muh. Ansyar, MP dalam sambutannya menegaskan komitmen perguruan tinggi dalam mendukung kemajuan daerah melalui pendidikan, penelitian, dan kontribusi nyata di lapangan.
Beliau menekankan pentingnya: digitalisasi dan inovasi pariwisata, kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pengusaha, dan masyarakat, pemberdayaan masyarakat lokal, dan pemanfaatan riset sebagai dasar kebijakan.
“Dengan sinergi yang kuat, kita dapat menjadikan pariwisata sebagai penggerak utama pembangunan daerah yang mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Kepala Pusat Riset Pemerintahan Dalam Negeri BRIN, Mardyanto Wahyu Tryatmoko, Ph.D, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi berkelanjutan antara BRIN, pemerintah daerah, dan perguruan tinggi.
“Semoga seminar ini memberi kontribusi lebih besar bagi pembangunan pariwisata daerah,” ungkapnya.
Sekda Lombok Tengah H. Lalu Firman Wijaya, S.T., M.T menegaskan bahwa pariwisata berkelanjutan sangat relevan dengan arah kebijakan pembangunan daerah menuju visi MASMIRAH—Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera, dan Harmonis.
Beliau juga memaparkan: kekayaan destinasi wisata Lombok Tengah dari Rinjani hingga garis pantai selatan, tantangan kebocoran pendapatan pariwisata, pentingnya ekonomi kreatif berbasis lokal, penguatan SDM dan infrastruktur, serta urgensi kebijakan berbasis bukti.
“Penurunan dana transfer pusat sebesar Rp 429 miliar pada 2026 menjadi cambuk bagi kita untuk semakin kreatif dan inovatif. Kemandirian ekonomi daerah hanya dapat dicapai bila nilai ekonomi pariwisata benar-benar berputar di dalam wilayah kita,” tegasnya sebelum membuka acara secara resmi.
Seminar Nasional ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat arah kebijakan pariwisata Lombok Tengah agar lebih berdaya saing dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Melalui kolaborasi tiga pihak—pemerintah, akademisi, dan masyarakat—serta pemanfaatan data yang tepat, potensi besar Lombok Tengah diharapkan dapat dikonversi menjadi sumber PAD dan kemakmuran daerah.
Panitia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh narasumber, peserta, dan pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini dengan sukses.
