
Kilas Nusa, Mataram – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nusa Tenggara Barat (NTB) telah mencapai kesepakatan mengenai besaran dana hibah untuk Pilkada 2024. Ketua Bawaslu NTB, Itratip, menjelaskan bahwa besaran anggaran ini dipertimbangkan dengan memperhatikan beberapa faktor, termasuk situasi keuangan Pemerintah Provinsi NTB yang harus sesuai dengan kebutuhan pengawasan pada seluruh tahapan Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024.
“Kami telah mencapai kesepakatan dengan jumlah anggaran sebesar Rp 36 miliar. Dan kami akan mengelola anggaran ini dengan efisiensi,” ujar Itratip kepada Lombok Post pada tanggal 10 Oktober.
Efisiensi penggunaan anggaran akan diwujudkan dengan penyesuaian dalam setiap tahapan pelaksanaan Pilkada. Itratip menjelaskan bahwa dari anggaran total Rp 36 miliar, lebih dari 70 persen akan dialokasikan untuk honorarium. “Hal ini sesuai dengan pembagian biaya antara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota,” tambahnya.
Pencairan anggaran akan disesuaikan dengan Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengenai pendanaan kegiatan Pilkada Provinsi dan Kabupaten/Kota. Itratip menjelaskan bahwa dalam surat edaran tersebut, 40 persen dari anggaran akan diberikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2023, sementara sisanya sebesar 60 persen akan melalui APBD murni tahun 2024.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTB, Nauvar Furqani Farinduan, berharap agar anggaran yang dialokasikan untuk penyelenggaraan Pemilu 2024 dapat sesuai dengan kebutuhan. Dalam APBD Perubahan, anggaran yang diberikan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu mencapai 40 persen dari total kebutuhan.
Farin, politisi muda dari Partai Gerindra, mempertimbangkan anggaran sebesar Rp 120 miliar sebagai jumlah yang signifikan, terutama jika melihat kondisi keuangan daerah yang belum optimal saat ini. Namun, bukan berarti anggaran tersebut tidak dapat diberikan, terutama mengingat pentingnya penyelenggaraan Pemilu dalam menentukan masa depan daerah.
“Jadi, yang kita inginkan adalah bukan hanya sebuah proses yang baik, tetapi sebuah proses terbaik yang menghasilkan hasil yang baik. Kami semua berharap hasil dari Pemilu ini akan menghasilkan pemimpin dan wakil legislatif yang unggul,” tegasnya. (*)