
Kilas Nusa, Jakarta – Kabar mengenai kualitas beras Bulog yang diragukan dan dituduh beracun serta adanya beras plastik asal China belakangan ini menjadi perbincangan hangat. Untuk mengklarifikasi isu-isu tersebut, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas), memberikan penjelasan.
Menurut Buwas, Bulog hingga saat ini belum melakukan impor beras dari China. Kabar mengenai beracunnya beras dari China adalah informasi yang salah. “Saya baru ngomong beras dari China saja sudah ada yang mem-blow up beras dari China beracun. Ini kenapa ada yang berpikir negatif tentang pangan padahal ini berbahaya. Beras dari China itu belum saya datangkan, mana mungkin ada berita yang mengatakan beras China beracun,” ujar Buwas.
Direktur Utama Bulog menyayangkan dampak dari kabar negatif tersebut, terutama terhadap masyarakat kurang mampu yang bergantung pada bantuan pangan. Kabar tersebut telah menciptakan kegelisahan dan meragukan kualitas beras yang dikelola oleh Bulog. Seakan-akan Bulog disalahkan karena menyediakan beras berkualitas rendah dan tidak aman.
Selain kabar mengenai beracunya beras, juga beredar informasi tentang adanya beras plastik dari China. Buwas menegaskan bahwa klaim tersebut tidak masuk akal, mengingat biaya plastik jauh lebih mahal daripada beras. Menurutnya, ini adalah upaya kelompok tertentu yang mencoba menciptakan ketidakpastian dan keresahan di masyarakat, terutama di kalangan yang sedang menerima program bantuan pangan dari pemerintah atau presiden.
Buwas menganggap pernyataan-pernyataan ini sebagai pelanggaran hukum dan tindakan kejahatan. Dia mendesak agar Satuan Tugas (Satgas) dan kepolisian tidak hanya meminta maaf, tetapi juga melakukan tindakan hukum yang tegas terhadap penyebaran informasi palsu dan menciptakan kekhawatiran di masyarakat. “Harus ada tindak lanjut secara hukum. Jangan dibiarkan,” tandas Buwas. (*)